Monday 18 March 2013

Kriteria Tata Air



1.                              Tata Air
Kriteria tata air terpilih  untuk menggambarkan kondisi hidrologis DAS, didekati dengan lima sub kriteria aitu koefisien rejim aliran, koefisien aliran tahunan, muatan sedimen, frekuensi banjir, dan indeks penggunaan air.
Cara perhitungan parameter untuk setiap sub kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Koefisien Rejim Aliran
Rumus perhitungan :


 


Keterangan :
Qmax  : debit bulanan tertinggi alam tahun-tahun terakhir
Qa       : debit andalan
Qrata   : debit rata-rata bulanan lebih dari 10 tahun
Keterangan tambahan: Perlu regionalisasi menurut iklim

Kriteria penilaian KRA dapat dilihat pada Tabel 24 berikut ini.
Tabel 24. Kriteria Penilaian Koefisien Rejim Aliran (KRA)
No
Nilai Kra
Skor
Kualifikasi Prioritas
1
0 < KRA  ≤ 5
1
Sangat Rendah
2
5 < LRL ≤ 10
2
Rendah
3
10 < LRL ≤ 15
3
Sedang
4
15 < LRL ≤ 20
4
Tinggi
5
LRL > 20
5
Sangat Tinggi

b.      Koefisien Aliran Tahunan
Rumus perhitungan:


 



Keterangan :
C         : koefisien aliran tahunan
k          : faktor konversi = (365x86.400)/100
A         : luas DAS (ha)
Q         : debit rata-rata tahunan (m3/det)
CH      : curah hujan rata-rata tahunan (mm.th)

Kriteria penilaian koefisien aliran tahunan tersaji pada Tabel 25 berikut ini.
Tabel 25.  Kriteria Penilaian Koefisien Aliran Tahunan  (C).
No
Nilai Kra
Skor
Kualifikasi Prioritas
1
0 < C  ≤ 0.2
1
Sangat Rendah
2
5 < LRL ≤ 10
2
Rendah
3
10 < LRL ≤ 15
3
Sedang
4
15 < LRL ≤ 20
4
Tinggi
5
LRL > 20
5
Sangat Tinggi

c.       Muatan Sedimen
Rumus perhitungan :
MS = (k x Cs x Qrata-rata)/(A x SDR)     ton/ha/th
atau
MS = (Erosi Total DAS x SDR)/A
Keterangan :
MS      : Muatan sedimen
K         : konversi = 365 x 86.400
Cs        : konsentrasi sedimen gr/liter (rata-rata tahunan)
Q         : debit rata-rata tahunan (m3/det)
A         : luas DAS (ha)
SDR    : rasio penghantaran sedimen, merupakan fungsi luas
Hubungan antara fungsi luasan DAS dengan Rasio Penghantaran  sedimen disajikan pada Tabel 26 berikut ini.

Tabel 26.  Hubungan antara Fungsi DAS dengan Rasio Penghantar Sedimen.
No.
Luas DAS  (km2)
Rasio Penghantar Sedimen  (%)
1
0,1
53
2
0,5
39
3
1,0
35
4
5,0
27
5
10,0
24
6
50,0
15
7
100,0
13
8
200,0
11
9
500,0
8,5
10
26000
4,9
Muatan sedimen diukur pada tempat yang sama dengan lokasi pengukuran debit (SPAS) dan diupayakan mencerminkan kondisi DAS baik di bagian hulu, tengah maupun hilir. Kriteria penilaian muatan sedimen tersaji  di dalam Tabel 27 berikut ini.
Tabel 27.  Kriteria Penilaian Muatan Sedimen  (MS)
No
Nilai Muatan Sedimen
Skor
Kualifikasi Prioritas
1
0 < MS  ≤ 5
1
Sangat Rendah
2
5 < MS ≤ 10
2
Rendah
3
10 < MS ≤ 15
3
Sedang
4
15 < MS ≤ 20
4
Tinggi
5
MS > 20
5
Sangat Tinggi

d.      Banjir
Banjir dalam hal ini  diartikan sebagai meluapnya air sungai atau danau atau laun yang menggenangi areal tertentu (biasanya kering) yang secara signifikan menimbulkan kerugian materi maupun non materi terhadap manusia dan lingkungannya.
Cara memperoleh data  :
Data  yang diperlukan berupa data frekuensi banjir yang diperoleh dari laporan kejadian bencana banjir atau  pengamatan langsung. Kriteria penilaian kejadian banjir  dapat dilihat dalam Tabel 28  berikut ini.

Tabel 28.  Kriteria Penilaian Kejadian Banjir.
No
Frekuensi Banjir
Skor
Kualifikasi Prioritas
1
Tidak Pernah
1
Sangat Rendah
2
1 Kali Dalam 5 Tahun
2
Rendah
3
1 Kali Dalam 2 Tahun
3
Sedang
4
1 Kali Tiap Tahun
4
Tinggi
5
Lebih Dari 1 Kali Dalam 1 Tahun
5
Sangat Tinggi










e.       Indeks Penggunaan Air
Rumus perhitungan: IPA = Total Kebutuhan Air/Qa

Keterangan :
IPA           : Indeks Kebutuhan Air
Total Kebutuhan Air = kebutuhan air untuk irigasi + DMI +   pengelolaan kota
DMI = Domestic, municple & industry
Q a   : debit andalan

Tabel 29. Kritera penilaian indeks penggunaan air
No
Nilai  IPA
Skor
Kualifikasi Prioritas
1
IPA ≤ 0.25
1
Sangat Rendah
2
0,25 < IPA ≤0,5
2
Rendah
3
0,5 < IPA ≤ 0,75
3
Sedang
4
0,75 <IPA ≤1,00
4
Tinggi
5
IPA >1,000
5
Sangat Tinggi

Semakin tinggi nilai IPA maka semakin kritis waduk
No
Nilai  Ipa
Skor
Kualifikasi Prioritas
1
IPA ≤ 0.25
1
Sangat Rendah
2
0,25 < IPA ≤0,5
2
Rendah
3
0,5 < IPA ≤ 0,75
3
Sedang
4
0,75 <IPA ≤1,00
4
Tinggi
5
IPA >1,000
5
Sangat Tinggi








2 comments:

  1. apakah hal yang dijelaskan di atas sama dengan indeks rejim air?
    apakah anda mempunyai literatur tentang neraca air?

    ReplyDelete
  2. mas, tolong dikasih sumber ya mas

    ReplyDelete