Monday 18 March 2013

Cakupan Materi Magang "Monev Pengelolaan DAS di BP DAS Citarum Ciliwung"



Cakupan materi magang Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan DAS adalah sebagai berikut :

1.  Monitoring dan Evaluasi Tata Air
a.     Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data dan fakta tentang gambaran kondisi tata air DAS sesuai indikator-indikator yang ada pada SK Menteri Kehutanan No 52 /Kpts-II/2001 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan DAS, yaitu:
1.  Kuantitas air - debit aliran air sungai (Q, KRS=Qmaks/Qmin, IPA, dan koefisien limpasan C)
2.  Kontinuitas air (nilai CV)
3.  Kualitas air - kandungan sedimen, SDR dan kandungan pencemar

b.     Analisis Data
1.  Debit Air Sungai (Banjir dan Kekeringan)
a)     Koefisien Regim Sungai (KRS)
b)     Indeks Penggunaan Air (IPA)  
c)     Koefisien Limpasan (C)
d)     Koefisien Variansi (CV)

2.  Tingkat Sedimentasi dan Kandungan Pencemar
a)     Tingkat Sedimentasi
b)     Tingkat Kandungan Pencemar

2.  Monitoring dan Evaluasi Penggunaan Lahan
a.    Pengumpulan Data
Data yang diperlukan untuk mendukung monitoring kriteria penggunaan lahan DAS meliputi indikator-indikator :
1.    Indeks penutupan lahan oleh vegetasi (IPL)
2.    Kesesuaian penggunaan lahan (KPL)
3.    Tingkat Erosi-Indeks Erosi (IE)
4.    Pengelolaan lahan (PL)
5.    Kerawanan tanah longsor (KTL).

b.    Analisis Data
1.    Indeks penutupan lahan oleh vegetasi (IPL)
Monev terhadap penutupan lahan oleh vegetasi di DAS adalah untuk mengetahui indeks penutupan lahan (IPL) dari luas lahan bervegetasi permanen yang ada di DAS.

2.    Kesesuaian penggunaan lahan (KPL)
Monev kesesuaian penggunaan lahan (KPL) DAS adalah untuk mengetahui kesesuaian penggunaan lahan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan atau zona kelas kemampuan lahan dan yang ada di DAS.

3.    Tingkat Erosi-Indeks Erosi (IE)
Monev indeks erosi (IE) pada DAS bertujuan untuk mengetahui besarnya erosi aktual terhadap nilai batas erosi yang bisa ditoleransi di DAS.

4.    Pengelolaan lahan (PL)
Penilaian indikator pengelolaan lahan (PL) adalah tingkat pengelolaan lahan dan vegetasi di DAS, merupakan perkalian antara faktor penutupan lahan/pengelolaan tanaman (C) dengan faktor praktek konservasi tanah/pengelolaan lahan (P).

5.    Kerawanan tanah longsor (KTL).
Penilaian kerawanan/ kerentanan tanah longsor di DAS didasarkan atas faktor alami dan manajemen
a.    Indikator pada faktor alami, yaitu: hujan harian kumulatif 3 hari berurutan, lereng lahan, geologi (batuan), keberadaan sesar/patahan, dan kedalaman regolit.
b.    Indikator pada faktor manajemen, yaitu: penggunaan lahan, infrastruktur (jalan dan pemukiman), dan kepadatan penduduk pada lahan pemukiman.

3.  Monitoring dan Evaluasi Sosial
a.    Pengumpulan Data
Data yang diperlukan untuk mendukung monitoring kriteria sosial DAS, meliputi indikator-indikator:
1)          Kepedulian individu
2)          Partisipasi masyarakat
3)          Tekanan penduduk terhadap lahan (TP)

b.    Analisis Data
1)          Kepedulian Individu
Indikator kepedulian individu dalam DAS dinilai melalui ada/tidaknya kegiatan positif konservasi tanah dan air dan atau RHL (rehabilitasi hutan dan lahan) yang telah dilakukan oleh masyarakat pada lahannya di DAS secara mandiri, misalnya pembuatan hutan rakyat /HR, agroforestry/AF, penanaman menurut kontur, terasering, dan sumur resapan.
2)          Partisipasi Masyarakat

Monev indikator partisipasi masyarakat di DAS dilakukan dengan mengetahui keikutsertaan masyarakat dalam suatu kegiatan pengelolaan DAS yaitu tingkat kehadiran masyarakat (tingkat desa) dalam kegiatan bersama dalam pengelolaan DAS (misal keikutsertaanya dalam pelaksanaan kegiatan RLKT/ RHL/ GERHAN).

3)          Tekanan Penduduk terhadap Lahan (TP)

Salah satu permasalahan penduduk di DAS adalah tekanan penduduk (TP). Dengan meningkatnya jumlah penduduk akan berakibat pada permasalahan lapangan kerja, pendidikan, pangan bergizi, kesehatan, dan degradasi lingkungan. Makin besar jumlah penduduk, makin besar pula kebutuhan akan sumberdaya sehingga tekanan terhadap sumberdaya yang ada juga meningkat. Dengan kualitas penduduk yang rendah, kenaikan tekanan terhadap sumberdaya akan meningkat sebanding dengan kenaikan jumlah penduduk. Jika kualitas penduduk dapat dinaikkan, efisiensi penggunaan sumberdaya dapat lebih rendah dari laju pertumbuhan penduduk.

4.  Monitoring dan Evaluasi Ekonomi
a.    Pengumpulan Data
Data yang diperlukan untuk mendukung monev ekonomi DAS adalah:
1)     Indikator ketergantungan penduduk terhadap lahan (LQ)
2)     Indikator tingkat pendapatan
3)     Indikator produktivitas lahan
4)     Indikator jasa lingkungan (air, wisata, iklim mikro, umur waduk)

b.    Analisis Data
1)     Indikator ketergantungan penduduk terhadap lahan (LQ)
Ketergantungan penduduk terhadap lahan dicerminkan oleh proporsi kontribusi pendapatan dari usaha tani terhadap total pendapatan keluarga (KK/th). Penilaian terhadap ketergantungan penduduk terhadap lahan ini dapat didekati dengan analisa kegiatan dasar desa (LQ), yaitu kegiatan apa dari sektor yang berpengaruh besar terhadap kehidupan perekonomian penduduk di wilayahnya (desa).

2)     Indikator tingkat pendapatan

Monev terhadap indikator tingkat pendapatan (TD) masyarakat/petani di DAS/Sub DAS merupakan tolok ukur kesejahteraan dan cerminan dari pendapatan keluarga yang diperoleh dari hasil usaha tani dan hasil dari non-usaha tani serta hasil pemberian dari pihak lain ke keluarga petani (KK/th) di masing-masing desa yang ada di DAS/SubDAS.


3)     Indikator produktivitas lahan

Indikator produktivitas lahan dihitung untuk mengetahui kecenderungan/trend produktivitas lahan pada lahan-lahan yang ada di wilayah DAS dari waktu ke waktu (menurun, tetap, atau meningkat). Produktivitas lahan dihitung dari hasil produksi lahan yang diusahakan (tanaman semusim dan campuran) per satuan luas per satuan waktu (kg/ha/th) Perhitungan untuk melakukan evaluasi indikator produktivitas lahan per satuan luas per satuan waktu (tahunan).

4)     Indikator jasa lingkungan (air, wisata, iklim mikro, umur waduk)

Monitoring dan evaluasi indikator jasa lingkungan DAS, seperti air, wisata alam, iklim mikro, dan fungsi waduk, dihitung dengan melihat ada/tidaknya biaya internalitas, eksternalitas, atau pengelolaan bersama (cost sharing), yaitu dalam bentuk retribusi atau pajak untuk dana lingkungan. 

5.  Monitoring dan Evaluasi Kelembagaan
a.    Pengumpulan Data
Data yang diperlukan untuk mendukung monitoring kriteria kelembagaan DAS adalah :
1)  Indikator keberdayaan lembaga adat/lokal dengan parameter peranan lembaga lokal dalam pengelolaan DAS
2)  Indikator ketergantungan masyarakat kepada pemerintah dengan parameter intervensi pemerintah;
3)  Indikator KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergi) dengan parameter tingkat konflik
4)  Indikator kegiatan usaha bersama dengan parameter jumlah unit usaha.
Pengumpulan data kelembagaan DAS tersebut dilakukan dengan cara survei lapangan untuk mendapatkan data primer melalui wawancara dengan petani sampel dan instansi terkait/stakeholders dan data sekunder dari instansi terkait di DAS/Sub DAS.

b.    Analisis Data
Monitoring dan evaluasi terhadap kriteria kelembagaan yang ada di DAS meliputi indikator keberdayaan lembaga masyarakat lokal (adat), ketergantungan masyarakat kepada pemerintah, KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi), dan kegiatan usaha bersama. Dalam pengelolaan DAS, stakeholders yang terlibat banyak dan kompleks, multi sektor, dan multi disiplin. Parameter-parameter yang digunakan adalah peran lembaga lokal dalam kegiatan pengelolaan DAS, ada/tidaknya intervensi pemerintah, ada/tidaknya konflik, dan jumlah unit usaha bersama yang berkembang di DAS dalam mendukung pengelolaan DAS.

No comments:

Post a Comment