Komponen penyelenggaraan diklat terdiri dari unsur
pelaksana diklat, widyaiswara, sarana prasarana dan peserta diklat. Penyelenggaraan diklat yang berkualitas
ditentukan oleh kualitas widyaiswara, kemampuan para pelaksana yang optimal,
serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.
Untuk mendapatkan kualitas widyaiswara yang optimal,
perlu adanya peningkatan motivasi, pengetahuan dan wawasan baik dalam hal
substansi / pengetahuan teknis, maupun dalam penguasaan IPTEK bidang
diklat. Dalam upaya mewujudkan hal
tersebut, maka Widyaiswara perlu diberikan kesempatan yang luas dalam
meningkatkan wawasannya, salah satunya melalui kegiatan magang, yaitu belajar
sambil bekerja atau bekerja sambil belajar, yang dilakukan dalam batas waktu
tertentu dan didasarkan atas persetujuan pihak-pihak yang terlibat.
Salah satu bidang yang
perlu dipelajari dalam ilmu Kehutanan yaitu, pengelolaan Daerah aliran sungai
(DAS). DAS dapat dipandang sebagai sistem alami yang menjadi tempat berlangsungnya
proses-proses biofisik hidrologis maupun kegiatan sosial-ekonomi dan budaya
masyarakat yang kompleks. Proses-proses biofisik hidrologis DAS merupakan
proses alami sebagai bagian dari suatu daur hidrologi atau yang dikenal sebagai
siklus air. Sedang kegiatan sosial-ekonomi dan budaya masyarakat merupakan
bentuk intervensi manusia terhadap sistem alami DAS, seperti pengembangan lahan
kawasan budidaya. Hal ini tidak lepas dari semakin meningkatnya tuntutan atas
sumberdaya alam (air, tanah, dan hutan) yang disebabkan meningkatnya
pertumbuhan penduduk yang membawa akibat pada perubahan kondisi tata air DAS.
Identifikasi berbagai komponen
biofisik hidrologis dan sosial ekonomi kelembagaan DAS merupakan kunci dalam
program monitoring dan evaluasi (monev) kinerja DAS, yaitu dalam upaya
mengumpulkan dan menghimpun data dan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan
evaluasi dalam rangka menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pengelolaan DAS.
Pengumpulan data dan informasi tersebut harus dilakukan secara berkala, dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi instrumentasi, informasi, dan komunikasi
yang ada, misalnya dengan automatic data
acquisition system, logger,
sistem telemetri, teknik penginderaan jauh terkini, dan internet. Untuk
pengolahan dan analisis data secara spatial (keruangan) dan temporal (waktu)
serta penyajian hasil dari monev kinerja DAS maka teknologi sistem informasi
geografis (SIG) dapat dimanfaatkan untuk keperluan ini.
Oleh karena itu, untuk mempelajari tentang Monitoring dan
Evaluasi Pengelolaan DAS sangat diperlukan melalui kegiatan magang untuk ikut
belajar dan bekerja dalam proses pengumpulan data, pengolahan dan analisis data
monitoring dan evaluasi suatu DAS.
No comments:
Post a Comment