1.
Asset/Nilai Investasi Bangunan Air
Asset
dan nilai investasi bangunan air dalam satu DAS mencerminkan besar kecilnya
sumber daya buatan manusia yang perlu
dilindungi dari bahaya kerusakan lingkngan DAS seperti banjir, tanah longsor,
sedimentasi, dan kekeringan. Semakin besar
nilai investasi dalam suatu
DAS maka semakin penting pananganan konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan di DAS
tersebut. Untuk hal ini didekati dengan
sub kriteria keberadaan kota dan nilai
investasi bangunan air seperti waduk bendungan saluran irigasi.
a.
Keberadaan Kota
Cara
memperoleh data :
Data
yang diperlukan adalah keberadaan kota
di dalam wilayah DAS seperti katergori dari kota terebut. Informasi keberadaan
kota terebut diperoleh dari peta RTRWP/K
dan atau hasil pengamatan.
Keterangan
tambahan :
Kalau dalam
suatu DAS terdapat lebih dari satu kelas
kota, maka dipakai kelas kota yang tertinggi (skor tertinggi). Kriteria
penilaian keberadaan kota terlihat pada Tabel 33 berikut ini.
Tabel 33.
Kriteria Penilaian Keberadaan Kota
No
|
Keberadaan
Kota
|
Skor
|
Kualifikasi
Prioritas
|
1
|
Tidak
Ada Kota
|
1
|
Sangat
Rendah
|
2
|
Kota Kecil
|
2
|
Rendah
|
3
|
Kota Madya
|
3
|
Sedang
|
4
|
Kota Besar
|
4
|
Tinggi
|
5
|
Metropolitan
|
5
|
Sangat Tinggi
|
b.
Nilai
Investasi Bangunan Air
Cara
memperoleh data :
Data
yang perlu diinventarisir adalah
besarnya nilai investasi bangunan air
(waduk, bendungan, saluran irigasi) dalam nilai rupiah.
Keterangan
tambahan :
Data
nilai investasi diperoleh dari Dep. Kirmpraswil, Dinas Pengairan, atau Balai
Pengelolaan Sumber Daya Air.
Kriteria
penilaian investasi tersebut, dengan klasifikasi seperti
pada Tabel 34 berikut.
Tabel
34. Kriteria Penilaian Investasi
Bangunan Air (IBA).
No
|
Nilai IBA (Rp
Milyar)
|
Skor
|
Kualifikasi Prioritas
|
1
|
0 < IBA ≤
15
|
1
|
Sangat Rendah
|
2
|
15 < IBA ≤
30
|
2
|
Rendah
|
3
|
30 < IBA ≤
45
|
3
|
Sedang
|
4
|
45 < IBA ≤
60
|
4
|
Tinggi
|
5
|
IBA > 60
|
5
|
Sangat Tinggi
|
No comments:
Post a Comment