Pemilihan
Jenis Tanaman untuk Hutan Rakyat
Oleh :
Andy
Risasmoko
A. Pendahuluan
Keberhasilan
pengembangan hutan rakyat terutama ditentukan oleh kesesuaian jenis pohon
dengan kondisi lahan tempat pembudidayaannya. Untuk itu petani perlu memiliki
pengetahuan yang memadai mengenai kesesuaian jenis pohon yang akan ditanam
dengan kondisi lahan yang dimilikinya.
Pengetahuan
tentang kondisi tanah dan faktor-faktor lingkungannya untuk dipadukan dengan
pengetahuan mengenai jenis-jenis pohon yang akan ditanam untuk mendapatkan
hasil yang diharapkan oleh pemilik lahan, merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan pembangunan hutan rakyat.
Jenis
tanaman multi guna (multi
purpose tree species) yang dapat beradaptasi pada berbagai jenis
dan kondisi tanah dan iklim, cepat tumbuh, dan tidak memerlukan pemeliharaan
intensif, sehingga cocok untuk dibudidayakan dalam bentuk hutan rakyat di
Indonesia. Upaya pembudidayaan dalam skala luas akan dapat mengatasi berbagai
masalah yang dihadapi, antara lain meluasnya lahan kritis ataupun lahan yang
kurang produktif.
B. Prinsip Dasar Pemilihan Jenis Tanaman
Pada
dasarnya jenis pohon yang akan digunakan dalam pembangunan hutan rakyat harus
dipilih agar dapat memenuhi beberapa kriteria yang menyangkut tiga aspek
sebagai berikut :
1. Sesuai dengan
keadaan iklim, jenis tanah dan kesuburan serta fisik wilayah (aspek lingkungan/
environmentally friendly)
2. Cepat
menghasilkan dan dapat dibudidayakan oleh masyarakat dengan mudah (aspek
sosial/ socially acceptable)
3. Menghasilkan
komoditas yang mudah dipasarkan dan memenuhi bahan baku industri (aspek
ekonomi/ economically profitable).
Tiga
macam persyaratan tersebut dapat dianggap sebagai asas pembangunan hutan
rakyat.
Beberapa persyaratan lain dikemukakan oleh F/Fred
Winrock International (1992) mengemukakan kriteria umum pemilihan jenis sebagai
berikut :
1.
Mudah beradaptasi terhadap kondisi tanah dan iklim
yang ada
2.
Tahan terhadap hama dan penyakit
3.
Sedikit biaya dan waktu untuk pengolahan
4.
Tahan terhadap kekeringan dan tekanan iklim lainnya
5.
Toleran terhadap perlakuan pemangkasan dan trubusan
6.
Memiliki pertumbuhan awal yang cepat
7.
Mempunyai percabangan rendah yang dapat dengan mudah
dipotong dengan peralatan sederhana dan mudah diangkut
8.
Mempunyai kadar air kayu yang rendah sehingga mudah
dikeringkan
9.
Mempunyai kegunaan lain yang dapat menyokong kehidupan
petani
10. Mempunyai
karakteristik akar yang baik
Berdasarakan syarat normatif, Suprianto (2005)
mengemukakan 9 kriteria untuk memilih jenis yang diharapkan memiliki keunggulan
komperatif yang meliputi aspek ekonomi, ekologi dan sosial berupa keunikan jenis
yaitu (1) memiliki pasar domestik dan lebih baik bila memiliki peluang ekspor,
(2) berbasis sumberdaya lokal (3) dukungan sumberdaya manusia, baik kualitas
maupun kuantitas, (4) memiliki kelayakan finansial sehingga mampu tumbuh dan
berkembang sebagai sumber penerimaan, (5) memiliki kelayakan teknis, (6)
memiliki efek multiplayer yang dicirikan dengan kemampuan menghasilkan
keragaman usaha, (7) memiliki kelayakan ekologis sehingga tidak mengganggu
kelestarian, (8) tidak bertentangan dengan adat istiadat masyarakat setempat,
dan (9) didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai
C. Pemilihan Jenis Tanaman Berdasarkan Peruntukannya
Berdasarkan
peruntukannya, pemilihan jenis tanaman untuk hutan rakyat dapat dikelompokan
sebagai berikut :
1. Untuk Kayu Bakar
Biasanya
dipilih jenis-jenis yang mempunyai persyaratan cepat tumbuh, menghasilkan tunas
baru bila dipangkas dan mempunyai nilai kalori panas yang tinggi. Jenis yang
dianjurkan adalah : Lamtoro gung (Leucaena leucocephala), Akasia (Acacia auriculiformis), Kaliandra (Calliandra calothyrsus), Gamal (Gliricidia sepium).
2. Untuk Kayu Pertukangan
Dapat dipilih dari jenis
yang mempunyai nilai ekonomis, cepat tumbuh, kualitas batang baik, produksinya
tinggi dan pasarnya cukup baik. Jenis yang dianjurkan adalah : Mahoni (Swietenia
macrophylla), Sengon/ Jeunjing (Paraserianthes falcataria), Sonokeling (Dalbergia latifolia), Jati (Tectona grandis), Sungkai (Peronema canescens) dan lain-lain.
3. Untuk Bahan Baku Industri
Untuk penyediaan bahan baku industri misalnya untuk
kertas, pulp dan plywood, pemilihan jenis ini ditekankan pada sifat tanaman
cepat tumbuh dalam berbagai kondisi lahan dan mempunyai riap yang tinggi serta
sesuai dengan industri yang memerlukannya. Jenis-jenis untuk bahan ini adalah :
Eucalyptus (Eucalyptus deglupta),
Sengon/ Jeunjing (Paraserianthes
falcataria), Kayu Afrika (Maesopsis
emenii), Damar (Agathis loranthofolia),
Jabon (Anthocepalus cadamba) dan
lain-lain.
4. Untuk diambil Buahnya
Pemilihan
jenis ini bertujuan untuk menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi sendiri atau
dijual buahnya antara lain : Duwet (Eugenia
cuminia), Durian (Durio zibethinus),
Mangga (Mangifera indica), Nangka (Arthocarpus sp.) dan Kemiri (Aleurites moluccana).
5.Untuk Tujuan Perbaikan Hydroorologi
Pemilihan jenis ini biasanya tidak dititik beratkan
pada segi ekonominya, tetapi ditujukan pada jenis-jenis dengan syarat-syarat
sebagai berikut : cepat tumbuh, bertajuk lebat dan dapat memberikan serasah
yang banyak, dapat hidup di tempat-tempat yang lahannya kritis, mempunyai
sistem perakaran yang dalam, melebar dan kuat sehingga mampu mengikat tanah,
mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan, mampu memperbaiki kesuburan
tanah, mampu menghasilkan trubusan (tunas baru) bila dipangkas. Jenis-jenis
untuk tujuan hydroorologi antara lain
: Trembesi (Samanea saman), Puspa (Schima sp), Asam (Tamarindus indica), Turi (Sasbania
grandiflora), Kaliandra (Caliandra
calothyrsus), dan Beringin (Ficus
benjamina).
D. Penutup
Penanaman
pohon di tanah milik masyarakat oleh pemiliknya, dikenal sebagai hutan rakyat,
merupakan salah satu butir kearifan masyarakat agraris dalam rangka memenuhi
berbagai kebutuhan rumah tangganya. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk
berikut kebutuhannya, serta semakin terbatasnya kepemilikan tanah, peran hutan
rakyat bagi kesejahteraan masyarakat semakin penting.
Dalam
pengembangan hutan rakyat faktor penting yang perlu diperhatikan yaitu,
pemilihan jenis tanaman. Jenis tanaman yang dipilih untuk hutan rakyat harus
memperhatikan faktor ekonomi, ekologi dan sosial untuk keberlanjutan hutan
rakyat. Pengetahuan tentang kondisi tanah dan faktor-faktor lingkungannya untuk
dipadukan dengan pengetahuan mengenai jenis-jenis pohon yang akan ditanam untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan oleh pemilik lahan, merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan pembangunan hutan rakyat.
Semoga bermanfaat.