HYDROLOGY OF
MOIST TROPICAL AND EFFECTS OF CONVERSION:
A STATE OF
KNOWLEDGE REVIEW
Oleh:
L.A. BRUIJNZEEL
(1990)
Diringkas
Oleh:
Andy Risasmoko
E151130161
BAB I. PENDAHULUAN
Diperkirakan bahwa penduduk negara tropis akan bertambah dua kali lipat dari
tahun 1980 sampai dengan tahun 2000, dengan jumlah penduduk hampir 50 persen
dari total penduduk dunia sekitar 6,5 milyar (Gladwell & Bonell,
1990). Peningkatan populasi penduduk akan mengakibatkan kenaikan
permintaan terhadap air dan lahan untuk produksi bahan pangan (Lanly, 1982).
Dampak dari hal tersebut tehadap hutan yaitu berkurangnya luas hutan. Perkiraan
berkurangnya luas hutan alam di daerah tropis akan berkurang secara bervariasi (Persson
1974; Sommer 1976; Myers 1980; Seiler & Crutzen 1980; Lanly 1982; Lugo
& Brown 1982; Melillo et al. 1984; Fearnside 1987). Perbedaan
tersebut disebabkan oleh perbedaan definisi "hutan tropis" atau
"deforestasi", adanya perbedaan data, skala dan jenis citra digunakan
(Fearnside, 1987). Saat ini perubahan hutan tropis berkisar 9-15 juta
ha/tahun (Seiler & Crutzen 1980) atau 24,5 ha/tahun(Myers 1980).
Hutan tropis memiliki keragaman tumbuhan dan hewan, dan sebagai sumber bahan
pangan, kayu, obat-obatan dan bahan bakar bagi petani lokal (Lea 1975; Boom
1985). Selain itu, hutan tropis memiliki fungsi lingkungan, budaya dan
spiritual bagi masyarakat (Jacobs 1988). Hutan tropis juga memberikan
manfaat bagi penduduk dunia karena kandungan karbon yang bermanfaat bagi
penduduk dunia (McElroy & Wofsy 1986). Mengingat tekanan yang besar
terhadap hutan tropis, berupa konversi lahan untuk penggunaan lain di waktu
yang akan datang. Hal ini merupakan salah satu tanggung jawab komunitas ilmiah
untuk membantu mengatur sumber daya alam tersebut (Gladwell & Bonell 1990).
Laporan ini bertujuan untuk melihat peran hutan tropis terhadap iklim,
tanah dan air. Menjelaskan siklus hidrologi di hutan tropis yang terganggu (Vitousek
& Sanford 1986) (1) terletak di antara 23º N dan 23º S, (2) curah hujan per
tahun 1600 mm dan (3) tidak mengalami lebih dari empat musin kering (Schmidt
& Ferguson 1951), yaitu dengan curah hujan kurang dari 60 mm per bulan,
atau (4) mengalami kemarau yang lama dengan curah hujan tahunan melebihi 3500
mm. Hal ini membantu dalam hal ini untuk membedakan tiga tingkat intensitas
gangguan, yaitu, rendah, menengah dan tinggi (Jordan 1985).
No comments:
Post a Comment