Konservasi tanah dan air
mempunyai tujuan utama untuk mempertahankan tanah dan air dari kehilangan dan
kerusakannya melalui pengendalian erosi, sedimentasi dan banjir sehingga lahan
dan air dapat dimanfaatkan secara optimal dan lestari.
Penerapan teknik konservasi tanah dan
air meliputi teknik vegetatif, sipil teknis dan kimiawi. Penerapan teknik
vegetaif berupa penanaman vegetasi tetap, budidaya tanaman lorong, strip rumput
dan lain–lain, penerapan sipil teknis berupa pembuatan bangunan dam pengendali,
dam penahan, teras, saluran pembuagan air, sumur resapan, embung, parit buntu
(rorak), perlindungan kanan kiri tebing sungai dan lain–lain, serta penerapan
teknik kimiawi berupa pemberian mulsa, bitumen zat kimia (soil conditioner).
Penerapan
konservasi tanah yang sering dilakukan dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan
lahan adalah :
A.
Dam Pengendali (DPi)
B.
Dam Penahan (DPn)
C.
Pengendali Jurang (gully plug)
D.
Embung Air (Embung)
E.
Sumur Resapan Air (SRA)
F.
Rorak (Saluran Buntu)
G.
Strip Rumput ( Grass Barier)
H.
Perlindungan Kanan Kiri / Tebing Sungai
I.
Saluran Pembuangan Air (SPA) dan Bangunan Terjunan Air
J.
Teras
K.
Biopori
No comments:
Post a Comment